Rabu, 10 Desember 2008

KENALI DIRIKU


DATA PRIBADI

Dilahir pada hari sabtu sore tanggal 5 September 1964 oleh seorang ibu yang bernama SRI MARFAT dan ayah bernama REBIN . Lahir di sebuah rumah sakit yang bernama RKZ di kota Pahlawan Surabaya.

Masa kecil dihabiskan di kota Surabaya, tepatnya di komplek militer yang bernama Asrama Seng yang sekarang bernama wisma gayatri Terletak di jalan Gunung Sari Surabaya. Pendidikan di awali di TK Persit sebelah Kodam V Brawijaya. SD ditempuh di SDN Wonokitri II Surabaya ( Kompleks SDN Sawunggaling Surabaya). Ketika menduduki kelas 2 SD pindah di daerah pedesaan di tepi sungai bengawan solo, tepatnya di SDN tambakrejo kecamatan Kanor kabupaten Bojonegoro. Duah tahun bersekolah di SD ini. Banyak pengalaman yang sangat indah kalau diceritakan semuanya. Di SD ini bila bersekolah harus telanjang kaki (nyeker) hanya bapak dan ibu guru saja yang memakai sepatu. Bisa dibayangkan kalau pulang betapa panasnya kaki, tetapi para murid punya cara untuk mengatasi panasnya telapak kaki yaitu dengan jalan lewat pematang sawah. Maklum jalan beraspal belum ada di daerah ini, jalan baru urukan setengan jadi (makadam). Biaya sekolah pun sangat murah, hanya membayar Rp. 2,5 sebulan sudah bias sekolah. Padahal uang saku yang diberikan orang tua sebesar Rp. 10,. . Makananpun tidak beraneka ragam, yang selalu ada di depan sekolah adalah tempe digoreng tepung ( masyarakat menyebutnya gimbal tempe), selain itu jagung goreng kering/marning. Harganyapun sangan murah sekitar 2,5 rupiah (seringgit). Lantai sekolah masih dari tanah liat, dinding sekolah dari anyaman bambu yang sudah banyak lubang dan patah. Sehingga di dalam kelas sangat terang. Kalau musim penghujan tidak dapat ditempati, karena gentingnya banyak yang sudah pecah, persis yang dialami oleh LASKAR PELANGI. Bila musim hujan berkepanjangan, maka akan libur cukup panjang, karena sekolah biasanya untuk tenpat pengungsian, maklum bila musim hujan sering kali sungai bengawan Solo menguap dan menenggelamkan permukiman penduduk di sekitar bengawan Solo.

Naik kelas 4 berpindah lagi ke SD karang langit Kecamatan Lamongan. Di sinipun tidak jauh berbeda kondisinya. Bersekolah berjalan dengan kaki telanjang/nyeker, lantai sekolah dari tanah liat, dinding terbuat dari anyaman bambo. Makanan khas untuk sarapan pagi adalah GLONDONGAN yaitu makan yang terbuat dari singkong rebus yang ditumbuk halus kemudian dibentuk seperti bola kasti tanpa penambahan rasa tanpa penambahan warna dan tanpa melalui penggorengan. Harganya cukup murah sekitar 5 rupiah sebutir. Sarapan pagi cukup sebutir bisa bertahan hingga pulang sekolah sekitar pukul 11.00.

Kelas 5 pindah di SD Kedungadem II Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Lantai sekolah terbuat dari tanah liat, dindingya dari anyaman bambo, atapnya terbuat dari genting yang sangat tipis dan banyak lubang di sana sini. Dinding bagian bawah sudah berlubang setinggi setengah meter. Tak jarang waktu pelajaran berlangsung sering terjadi teriakan ketakutan dari para siswa, karena sering melintas di bawah tempat duduk kami seekor atau beberapa ekor tikus sawah. Maklum SD Kedungadem II diapit oleh sawah yang cukup luas dan kebun bambu yang rindang. Tak banyak makanan yang dijual di depan sekolah, paling ada krupuk goreng pasir dan jagung goreng (marning). Bila waktu istirahat tiba sering kami bersama teman yang lain mencari makanan di sawah milik siswa SD Kedungadem II, kadang mendapat mentimun, kadang mendapat bengkoang bahkan pernah mendapat tomat. Sesekali bersama teman lain mencari makanan berupa bunga nangka yang sudah mekar yang di dalamnya terdapat nangka sangat mudah (babal) yang besarnya sebesar ibu jari kaki orang dewasa. Biasanya nagka ini dimakan dengan garam yang di bawah dari rumah. Pada tahun 1977 mengakhiri pendidikan di SD ini.

Tahun 1977 melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri Lamongan. Ini satu-satunya SMP Negeri yang berada di wilayah kabupaten Lamongan. Gedung sekolah peningggalan Belanda. Terbuat dari kayu jati yang cukup bagus. Dinding dan lantai terbuat dari kayu jati. Sekolah ini terkenal dengan sekolah panggung. Memang begitu adanya. Tinggi sekolah berkisar 1 meter dari tanah dan tidak pernah bocor. Besarnya uang SPP 100 rupiah sebulan. Bila istirahat tiba kantin sekolah penuh sesak, maklum satu-satunya tempat yang menyediakan jajanan yang terjangkau oleh siswa. Es cao segelas 10 rupiah, jajanan goreng cuma 5 rupiah sebuah. Bila mau makan cukup membayar 25 rupiah, sudah mendapat sepiring nasi dengan sayur lodeh dan ikan tempe goreng. Tahun 1981 mengakhiri pendidikan di SMP Negeri Lamongan.

Tahun 1981 masuk ke SMPP (sekolah menengah persiapan pembangunan). Cukup banyak persaingan. Maklum ini adalah satu-satunya sekolah SMA negeri di kabupaten Lamongan pada saat itu. Tak lama kemudian muncul SMA Negeri 1 Lamongan. Masuk sekolah ini melalui jalur tes, ketika itu nilai tes tulis sebesar 315, termasuk 10 besar dari peserta tes. Di sekolah ini pengetahuan agama saya meningkat pesat. Aktif pada oraganisasi Remaja Sunny dan aktif di pengurusan OSIS. Tak lupa aktif di SAKA BHAYANGKARA Polres Lamongan, dan juga pernah menjadi ketua Remaja Bhayangkara Club (RBC). Di kota ini dan di sekolah ini kepribadian dan karakter ditempah. Saya berjumpah dengan seseorang yang bernama Daqius Sofcha yang banyak membantu pemahaman di bidang aqidah. Juga bertemu dengan Eko Daniyanto, Moch. Mahfud, Budi Purnomo, Sony Kunila yang banyak membantu bidang sosial kemasyarakatan. Jurusan IPA adalah jurusan yang dipilih. Pertengahan tahun 1984 mengakhiri pendidikan di SMPP Lamongan.

Sarjan Pendidikan Teknik Elektro (PTE) program studi Elektronika diambil di IKIP Negeri Surabaya Sampai tahun 1989. Pertama kali menjadi guru tahun 1985 di SMP Sultan Agung Yang dibina Oleh Yayasan Masjd Istiqbal Ngagel rejo. Tahun 1989 sampai tahun 2008 Mengajar di SD Khadijah Surabaya. Tahun 1990 mulai mengajar di SMP An Najiyah Surabaya hingga tahun 1995. Di SMP Bahaudin Ngelom Sepanjang Pernah mengajar selama 2 tahun. Mata pelajaran yang pernah diampuh diantaranya : Matematika, Fisika, Elektronika, dan Bahasa Daerah Jawa. Tahun 1995 Diangkat menjadi CPNS dan ditempatkan di SMPN 4 Lamongan. Tahun 1999 Mutasi di SMPN 3 Taman Sampai Sekarang. Dan mengajar Bidang studi TIK.

Tahun 2002 menempuh pendidikan Pascasarjana di Universitas Adhibuana PGRI Surabaya Mengambil Prodi Teknologi Pembelajaran. Tahun 2004 di Wisuda dari pasca sarjana. Tahun 2005 memperdalam ilmu computer dengan mengambil pendidikan D3 Teknik Komputer di STT YPM Sidoarjo.

Tidak ada komentar: