Sabtu, 29 Agustus 2009

Masa Depan Berkat Ilmu yang di Tuntut Hari Ini


Hadits Abu Darda RA, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘’Barang siapa pergi karena menginginkan ilmu dan mempelajarinya karena Allah, maka Allah akan membukakan pintu baginya menuju surga dan malaikat membentangkan sayapnya dan meliputinya dari segenap penjuru serta malaikat-malaikat langit dan hewan-hewan laut memohonkan ampunan dan rahmat baginya. Seorang yang berilmu memiliki keutamaan dari seorang yang beribadah seperti bulan pada malam bulan purnama dibandingkan dengan bintang yang terkecil di langit, dan para ulama adalah para pewaris para nabi, sedangkan para nabi tidak mewariskan satu dinar atau dirham pun kepada mereka, tetapi nabi-nabi telah mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya (ilmu) maka ia telah mengambil keberuntungannya.’’ (HR Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Orang bijak mengatakan bahwa dengan seni hidup menjadi indah, dengan kitab suci (al-Qur’an) hidup menjadi terarah, dan dengan ilmu ditaklukkan dunia. Dapat dibayangkan bagaimana kehebatan ilmu menaklukkan dunia. Coba lihat sekarang dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, jarak yang begitu jauhnya dapat ditempuh dalam waktu yang relatif singkat. Pesatnya penemuan teknologi moderen dapat menghadirkan berbagai peristiwa di belahan bumi yang jauh di sana dengan menghadirkannya lewat perkomunikasian dan pertelekomunikasian seperti televisi, radio, telepon, telegram, dan sebagainya. Dengan pesawat terbang jarak yang jauh yang seharusnya ditempuh dalam waktu sebulan, dapat ditempuh dalam waktu kurang dari dua hari atau tiga hari. Itulah ilmu dan manfaatnya. Manfaat ilmu tidak hanya dirasakan oleh mereka yang belajar dan yang menciptakannya, tetapi juga oleh mereka yang memakai teknologi itu. Mereka merasakan betapa lezatnya hakikat ilmu bagi kehidupan kini dan mendatang (Syaiful Bahri Djamarah,2002:20)
Berdasarkan hadits dan pendapat yang dikutip di atas tampak jelas, bahwa menuntut ilmu itu adalah suatu pekerjaan yang mulia, pekerjaan yang sangat diridhai Ilahi. Sehingga dikatakan bahwa yang menuntut ilmu akan didoakan oleh para malaikat. Dengan demikian betapa mulianya orang yang menuntut ilmu itu. Dan juga dapat dipahami bahwa penuntut ilmu itu akan selalu dimuliakan di sisi Ilahi. Sebagaimana yang diurai di atas, bahwa si penuntut ilmu akan dibukakan buat mereka pintu untuk menuju surga. Tentu semuanya ini tidak akan diungkapkan kecuali disebabkan karena keutamaan ilmu tersebut.
Menuntut ilmu itu sebagaimana hadits lain mengatakan, bahwa tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina. Dan hadits lain juga mengatakan, bahwa tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat. Di sini jelas, bahwa menunut ilmu itu adalah suruhan Allah. Sebab orang yang berilmu itu derajatnya akan lebih tinggi dari orang-orang yang tidak berilmu. Karena ilmu harkat dan martabat manusia akan terangkat dan merekapun akan dihargai di dalam komunitas masyarakatnya. Begitulah daya pikat, daya magnit ilmu, dan agaknya bukanlah suatu kesia-siaan apabila seseorang itu menuntut ilmu.
Tentu di sini yang dimaksud dengan menunut ilmu itu adalah mencari ilmu dengan berbekal ridha Allah. Mencari ilmu merupakan suatu kewajiban, tapi mencari ilmu di sini seharusnya diartikan adalah mencari ilmu karena Allah, bukanm karena ingin mendapat gelar, ingan sanjungan, untuk mempertinggi kedudukan dan yang sejenisnya dengan itu. Apabila tujuan menuntut ilmu seperti yang kita urai di atas, agaknya hal ini tidak termasuk ke dalam kategori hadits yang kita nukilkan di atas. Di sini yang dimaksud dengan penuntut ilmu itu adalah orang-rang yang menuntut ilmu hanya karena Allah semata-mata.
Bertitik tolak dari penjelasan tersebut, seorang siswa alangkah punya berkahnya apabila mereka menuntut ilmu dengan penuh kemauan, penuh iktikad, penuh dengan kesadaran semenjak mereka masih kecil, masih muda. Dengan ketekunan yang dipunyai, dengan tekad dan niat yang ikhlas, maka ilmu yang mereka tuntut itu insyaallah pada akhirnya kelak akan dapat menyejahterakan hidup mereka.
Menuntut ilmu bukan suatu paksaan, menuntut ilmu adalah dengan kesadaran yang penuh dan dengan ketekunan, serta dengan kerajinan yang datang dari lubuk hati. Apabila ditanamkan di lubuk hati, bahwa menunut ilmu itu perlu, menuntut ilmu itu wajib, menunut ilmu akan mendatangkan manfaat guna, maka insyaallah si penuntut ilmu itu tidak akan pernah bosan, tidak akan pernah lalai, malas untuk menuntut ilmu. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, bahwa menuntut ilmu seharusnya sepanjang hayat. Dan janganlah ada di simpan di dalam otak, bahwa menuntut ilmu itu hanya untuk mencari titel yang kelak akan menaikkan jabatan. Biasanya bagi manusia-manusia seperti ini ilmunya tidak akan bermanfaat guna bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Oleh sebab itu hal seperti ini agaknya sangat perlu dianalisis ulang, sehingga kelak ilmu yang sudah dituntut itu bermanfaat bagi kehidupan, bagi kemaslahatan masyarakat.
Orang-orang yang selalu tekun menuntut ilmu di masa awal, pada masa kecil, maka ilmu mereka kelak akan bermanfaat untuk diri mereka, untuk kehidupan dan malahan untuk masyarakatnya. Sebab dengan adanya ilmu itu dituntut, kemudian dapat direalisasikan hasilnya ke tengah-tengah masyarakat, maka ini tentu ilmu yang dimiliki itu sudah memberikan manfaat kepada masyarakat. Dalam hal ini perlu diketahui, bawah tidak semua orang yang mampu untuk menuntut ilmu sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Adakalanya disebabkan otaknya yang tidak mau diasuh lagi, adakalanya pula disebabkan biaya yang tidak mencukupi atau mungkin disebabkan faktor lainnya. Oleh sebab itu alangkah baiknya bagi yang punya kesempatan untuk menuntut ilmu sampai ke Perguruan Tinggi, manfaatkanlah dengan seefisien mungkin, sehingga ilmu itu kelak akan bermuara kepada masyarakat, dan akan menyejahterakan, serta membuat masyarakat menjadi tenang, aman dan damai. Masaallah betapa beruntungnya orang-orang yang mempunyai ilmu seperti demikian itu.
Kini marilah bertanya kepada diri sendiri, apakah menuntut ilmu itu penting atau tidak. Agaknya tak ada yang akan mengatakan bahwa menunut ilmu tidak penting, kecuali bagi orang-orang yang tidak berilmu. Merekalah yang akan mengatakan bahwa menuntut ilmu itu tidak penting. Sebab mereka tidak mengetahui hakikat dari menunut ilmu dan memunyai ilmu.
Di akhir kalam ini penulis kembali menggugah para penuntut ilmu. Tuntutlah ilmu sepanjang saat. Sebab menuntut ilmu itu tidak punya batas, tidak ada satu haditspun mengatakan bahwa menuntut ilmu terakhir adalah pada umur sekian atau pada masa muda saja. Menuntut ilmu tidak punya batas sama sekali, menuntut ilmu itu adalah dilakukan sepanjang hayat manusia. Namun yang jelas dan pasti orang-orang yang selalu menuntut ilmu, maka mereka tidak akan pernah ketinggalan tentang perkembangan ilmu pengetahuan.
Ketahuilah pada zaman ini lalai saja manusia sekian detik untuk mengikuti perkembangan ilmu, maka mereka akan ketinggalan. Hal ini dapat saja kita lihat contoh ke ponsel. Ponsel yang selalu ikut dengan anda, yang selalu anda permainkan dengan jari jemari anda, akan selalu mengalami perkembangan setiap saat. Sehingga apa yang anda beli dan yang anda pakai hari ini, maka besok sudah datang lagi yang baru. Apabila tidak diikuti, maka anda akan selalu ketinggalan dengan perkembangan ponsel tersebut. Nah begitu pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan pengetahuan pada zaman ini sungguh luar biasa. Dapat dikatakan, kalau seseorang tidak menguasai, tidak mampu bermain internet, maka mereka akan selalu ketinggalan dalam hal perkembangan ilmu. Sebab di dalam internet tersebut ada segalanya, anda mau apa saja yang bernama ilmu, malahan yang ilmu negatifpun ada di dalam internet.
Untuk itu marilah kita selalu belajar, dan bagi yang masih pemula (anak-anak dan remaja, janganlah anda berhenti di tengah jalan selagi orang tua anda mempunyai kemampuan untuk menyekolahkan anda. Anda berhenti belajar (sekolah) hari ini, maka penyesalan sepanjang detik akan anda rasakan tahun depan. Kembalilah merenung wahai ananda, semoga anda selalu mempunyai kemauan untuk belajar. Amin!***
(jambi pos)